Seri teknik fasilitasi favorit: Trade Show

Bahasa Indonesianya pameran dagang tapi karena kurang populer, biarlah disebut trade show saja. Trade show termasuk salah satu teknik fasilitasi kelompok yang suka saya terapkan. Dinamikanya dapat. Orang juga lebih asyik berinteraksi dan tidak bosen karena duduk melulu. Kalau kita punya 3 orang yang akan menyajikan hasil diskusi kelompok (atau bisa juga 3 narasumber – … Baca Selengkapnya

Bertanya tapi sudah punya jawaban

“Ah, basa-basi. Bilangnya perlu masukan, ternyata sudah punya pendirian. Ngapain repot-repot tanya pendapat orang sih?” Adakalanya kita menanyakan pendapat tim kita, rekan kerja, kawan, saudara, istri, atau anak dalam posisi kita sudah memiliki pendapat sendiri yang kuat. Hal wajar dengan berbagai alasan. Bisa karena kita ingin mendapat ide yang mungkin lebih cemerlang, mencari pembanding, masih … Baca Selengkapnya

Taktik Menghadapi Norma Negatif Virus Corona

Corona sudah dua tiga langkah lebih maju dari intervensi perubahan perilaku. Ketinggalan. Kabar sejumlah edukator lapangan menunjukkan ketinggalan yang lumayan jauh. Edukator di sejumlah daerah di Jabar, NTB, dan Papua melaporkan norma negatif mulai berkembang. Orang yang pakai masker diolok-olok. Dilihatin. Di satu daerah, rekan edukator bahkan tidak bisa pakai masker saat bekerja ke komunitas … Baca Selengkapnya

Kecakapan komunikasi seorang pemimpin

Ketidakpatuhan sebagian besar warga pada protokol kesehatan sebetulnya bisa ditarik menjadi kegagalan kepemimpinan komunikasi. Saat wabah melanda pemimpin mestinya tampil menunjukkan kecakapan komunikasi yang menginsiprasi dan memotivasi warga. Membuat tenang saat warga panik. Menyemangati waktu mulai kelelahan. Atau menggambarkan jalan keluar saat kebingungan melanda. Termasuk, mengajak warga selalu menjaga jarak, pakai masker, dan sering cuci … Baca Selengkapnya

Komunikasi sebagai syarat perlu bukan syarat cukup

Sampaikanlah dariku walau satu ayat.Hadist populer tentang komunikasi itu suka saya singgung dalam pelatihan komunikasi antarpribadi, termasuk urusan COVID-19. Tujuannya mendorong relawan berkomunikasi dengan sikap mental tertentu. Banyak relawan bertanya-tanya bahkan sangsi, apakah komunikasi yang dilakukan dapat merubah perilaku? Kalau merujuk pada hadist di atas, memangnya menyampaikan satu ayat bisa merubah perilaku? Kalau tidak bisa, … Baca Selengkapnya

Konflik yang menguatkan persaudaraan

Gara-gara pandemi anak-anak lebih sering di rumah. Yang sebelumnya sibuk dengan kawan masing-masing, sekarang lebih banyak berinteraksi di rumah dengan adik kakaknya. Apakah semakin sering berinteraksi membuat persaudaraan semakin kuat? Bisa ya, bisa tidak. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah konflik. Semakin sering interaksi sebetulnya membuat semakin banyak peluang konflik. Dan bagaimana konflik itu diatasi … Baca Selengkapnya

Edukator Jalanan

Relawan edukasi COVID-19 lebih sering melakukan aksinya di jalanan, tempat warga lalu lalang atau berkumpul-kumpul. Jalanan besar, kecil atau lorong-lorong di perkampungan atau pasar. Edukator tidak diam di tempat. Mereka bergerak, berpindah, berjalan kaki. Makanya disebut edukator jalanan. Beda dengan di jaman normal baheula di mana edukasi dilakukan di ruangan-ruangan. Balai desa atau bisa juga … Baca Selengkapnya

Kenapa harus menyapa yang memakai masker juga

Salah satu tugas harian relawan edukator jalanan COVID-19 adalah menyapa atau mengingatkan warga yang tidak memakai masker dan warga yang pakai masker di lingkungannya atau seketemunya. Umumnya relawan tidak mempertanyakan perkara menyapa warga yang tidak pakai masker. Tapi, kenapa harus sapa mereka yang pakai masker? Ada dua hal, buat yang disapa dan yang menyapa. Saat … Baca Selengkapnya

Agar pesan orang muda diterima orang lebih tua

Tidak sedikit relawan edukasi jalanan COVID-19 adalah orang muda atau bahkan remaja. Menghadapi orang yang lebih tua, mereka perlu taktik memberi saran agar tidak terdengar sok tahu dan bagi mereka sendiri lebih nyaman. Salah satu teknik yang bisa dimanfaatkan adalah hidden suggestion (Meyer, 2006). Teknik ini menghindari kesan pemberi pesan sebagai orang yang sok tahu. … Baca Selengkapnya

Belajar Bersama dalam Keramaian

Beberapa tenaga kesehatan pernah mengungkap pesimisme menjalankan sesi belajar bersama di Posyandu. “Posyandu itu ramai banget. Anak-anak pada nangis, rewel. Sebagian ibu-ibu ngobrol. Saya sudah minta tenang tapi ga bisa. Sulit buat sesi belajar bersama di Posyandu. Apalagi berharap perubahan perilaku,” ungkap salah satu nakes. Kalau Posyandu itu ribut alias ramai, memang betul (setidaknya, untuk … Baca Selengkapnya

Jangan salahkan khalayak (bila perilakunya tak seperti harapan)

Sekitar 20 tahun lalu, senior saya Victor Menayang (alm), menegur, “Lu jangan nyalahin para perambah hutan untuk kegagalan program.” Saya tanya, “Emang kenapa, mas?” Dia orang Manado tapi antarkolega di kampus semua senior dipanggil mbak atau mas atau bang. Yang tua pun demikian. Kecuali beberapa yang jaim. “Kita ini urusannya komunikasi, bukan polisi.” Dia memberi … Baca Selengkapnya

Pesan komunikasi itu seperti apa ya?

“Di rumah aja”“Jaga jarak lebih dari 1-2 meter dengan siapapun”“Pakai masker”“Cuci tangan pakai sabun selama minimal 20 detik”“Jangan usap wajah”….. Di atas adalah pesan-pesan yang sering kita dapatkan dari media sosial atau pun media massa konvensional, seperti TV. Pesan-pesan itu juga kita sampaikan ke orang di rumah. Apakah pesan-pesan di atas merupakan pesan komunikasi? Bila … Baca Selengkapnya

Pesan ancaman dan “saya bisa!”

Rekan JHU/CCP berbagi slide tentang konsep yang sering dipakai untuk menyusun pesan risiko kesehatan (Witte, 2001). Ringkasnya, komunikasi risiko akan efektif bila pesannya mempertimbangkan dua komponen yang dirumuskan dengan pas, yaitu 1) ancaman (dari persepsi khalayak) dan 2) kemampuan melakukan tindakan yang dianjurkan (menurut kacamata khalayak sendiri). Kata persepsi khalayak atau menurut kacamata khalayak sendiri … Baca Selengkapnya

Tidak cukup komunikasi via media massa, online atau sosmed (Pelajaran dari Pak Harto untuk komunikasi COVID-19)

Yang pernah ikut kuliah Pak Alwi Dahlan (menteri penerangan terakhir Pak Harto), pasti pernah dengar cerita tentang perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia, di mana yang baru tidak serta merta menggantikan yang lama. Contoh yang diberikan adalah cara undangan resepsi pernikahan. Jaman dulu orang datang menyampaikan undangan dengan bertemu langsung dan menyampaikan secara lisan. Dalam perkembangannya, … Baca Selengkapnya