Terimakasih untuk cerita pengalaman COVID-19

Sesuai teori, pemunculan angka-angka kasus COVID-19 yang sesungguhnya kian membesar menjadi kian tak bermakna. Padahal hari-hari terakhir angkanya tidak kurang dari 7000. Tertinggi di kawasan. Tapi tak lagi jadi magnet perhatian orang. Tak lagi menakutkan. Jangan-jangan tak lagi memotivasi. Orang memang akan lambat laun kehilangan rasa takut pada suatu masalah yang sifatnya kronis. Yang tidak … Baca Selengkapnya

Komunikasi Vaksin: Persuading others to avoid persuasion

Pagi-pagi sejumlah rekan di beragam WAG mem-post informasi berbeda tentang vaksin. Ada artikel berita, jurnal, dan video. Pertanyaannya sama, “Benar ga sih?” Waduh, beberapa minggu terakhir ini serangan hoaks atau misinformasi tentang Vaksin COVID-19 mulai gencar. Saya bertanya-tanya, kemana ini inoculative communication? Sederhananya, seperti judul artikel ini, inoculative communication adalah persuading others to avoid persuasion. … Baca Selengkapnya

Memanfaatkan percayanya orang pada hoaks

“Ayo, kita harus sampaikan informasi yang benar agar orang tidak termakan hoaks lagi!” Sering saya mendengar pernyataan semacam itu. Hoaks dilawan dengan informasi yang benar. Apakah  bisa? Orang punya apa yang disebut Pogue (2017) confirmation bias atay my-side bias. Maksudnya, orang cenderung hanya mau menerima informasi yang mendukung belief atau kepercayaan yang sudah dia pegang. … Baca Selengkapnya

Eksperimen Hidden Suggestion Dengan Odong-Odong

“Ga berani saya nyampeinnya, Mas.” Begitu respon Abang Odong-Odong ketika diminta menyampaikan pesan-pesan tentang Taburia, multivitamin mineral, buat anak sehat dan ceria. Masuk akal. Abang Odong-Odong bukan tenaga kesehatan atau mahasiswa di bidang kesehatan. Kebanyakan juga lulusan SD atau SMP. Pendatang pula. Siapa mereka berani-beraninya menasehati ibu-ibu tentang gizi? Tapi Odong-Odong sangat menjanjikan sebagai kendaraan … Baca Selengkapnya

Takut covid tapi tak pakai masker

https://www.promisesbehavioralhealth.com/

Ada kawan cerita, di suatu daerah orang yang pakai masker diteriaki kafir. Tapi begitu ada warga yang positif, masyarakat jadi parno. Waktu webinar tentang stigma bersama Promkes Kemenkes, sekitar Juli, cerita serupa dibagi seorang narasumber. Dia menemani anaknya, yang berkebutuhan khusus, karantina di Wisma Atlit. Dianya sendiri negatif. Selesai karantina, pulang rumah, yang pertama kali … Baca Selengkapnya

Gaya theatre of mind untuk jelaskan yang abstrak dan kompleks

Orang awam mengandalkan bahasa yang berbeda dengan para ahli. Yang satu mengandalkan bahasa sehari-hari. Satunya lagi terbiasa menggunakan bahasa komunitas khusus, yang butuh latihan bertahun-tahun agar dapat memahaminya. Agar keduanya dapat saling memahami, perlu bahasa yang sama. Di sinilah, para ahli perlu merumuskan kembali bahasanya. Bayangkan bila seorang ahli menjelaskan kerja vaksin kepada seorang ibu: … Baca Selengkapnya

Teknik mengunci komitmen #1 : Dia sendiri yang sampaikan pesan

“Saya sudah menyuruhnya minum obat sampai habis tapi ternyata tidak dilakukan. Komitmennya rendah.” Nakes mengeluh kliennya tidak berkomitmen pada pesan yang dia sampaikan. Sebetulnya hal yang wajar karena tidak mudah meminta orang berkomitmen pada apa yang disampaikan orang lain. Yang lebih mudah adalah berkomitmen atas apa yang dia sampaikan sendiri. Ini adalah langkah awal mengunci … Baca Selengkapnya

Kalibrasi: cara tahu orang menerima atau tidak pesan kita

Saat menyampaikan saran ada baiknya kita juga sambil menge-chek apakah orang bisa menerima pesan kita atau tidak. Bagaimana caranya agar tahu? Atau paling tidak mendapat indikasi, sehingga kita bisa memperbaiki cara berkomunikasi. Apa tanya: “Apakah Abang terima saran saya agar pakai masker? Terima atau tidak?” Bertanya langsung secara verbal memang bisa mendatangkan jawaban eksplisit, ya … Baca Selengkapnya

Pesan itu peluru, mesti pas dan tajam

Ada kawan berbagi strategi komunikasi agar warga nantinya mau divaksin. Dibeberkan detail berbagai media dan saluran komunikasi.“Bagaimana dengan pesan-pesan?” “Pesannya vaksin itu aman, efektif dan halal.” “Iya, tapi bagaimana meyakinkan orang bahwa vaksin itu aman, efektif dan halal?” Tidak ada penjelasan detail dalam dokumen strateginya. Padahal pesan itu seperti peluru. Dan media atau saluran komunikasi … Baca Selengkapnya

Memotivasi orang lelah berkomunikasi (1. Aspek Agama)

“Lelah kami mengingatkan orang-orang [agar pakai masker]. Sekarang, terserahlah! Cape!”Perasaan semacam ini menyebar di kalangan edukator warga. Tenaga kesehatan, relawan, maupun kader. Bisa dipahami, karena makin kemari, makin banyak yang tak peduli. Ini pula yang menjelaskan kasus positif semakin tinggi. Bersama edukator yang merasa lelah, saya suka berdialog. “Sebetulnya, apa imbalan yang Anda harapkan dari … Baca Selengkapnya