Latihan Komunikasi Online

Dalam sebuah diskusi seorang ahli kesehatan masyarakat menilai nakes perlu meningkatkan keterampilan komunikasi dalam rangka meningkatkan cakupuan suplemen multivitamin ibu hamil. Belau memandang Ibu hamil perlu tahu cara minum dan paham manfaatnya, termotivasi, dan istiqomah minum suplemen sampai habis. Namun, dia kurang dapat menerima bila dibutuhkan pelatihan komunikasi model KAP (Komunikasi Aatarpribadi), yang dilakukan secara … Baca Selengkapnya

Kekuatan komunikasi lemah lembut

Sewaktu disuruh menemui Firaun, Nabi Musa, dipandu sbb. “Pergilah kamu berdua ke pada Firaun. Sesungguhnya ia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lembut. Mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS Thaha: 43-44). Dalam perspektif komunikasi, bicara dengan kata-kata lembut, terutama kepada orang yang berkedudukan atau berpendidikan lebih tinggi (apalagi yang bersikap … Baca Selengkapnya

Siapa bilang ga boleh edukasi dengan marah-marah?

“Saya mau marahin suami yang kumpul-kumpul sama kawan-kawannya. Tapi ga boleh ya? Ga boleh konfrontatif. Harus mendengarkan, ya?” Seorang relawan bertanya. Hmm, kayanya salah mengartikan pelajaran komunikasi perubahan perilaku. Strategi nonkonfrontatif, yang cenderung mendengarkan, ditujukan untuk 1) membuka “pagar” orang sehingga dia mau menerima pesan kita, 2) mempertahankan hubungan. Setiap orang memiliki pagar, yang menentukan … Baca Selengkapnya

Fasilitator itu bu bidan

Seorang fasilitator kerap dipadankan dengan bu bidan. Supaya orang lebih mudah paham. “Apa kerja bu bidan?” “Membantu persalinan.” “Bayinya, bayi siapa?” “Bayi ibu hamil dong!” “Bukan bayi bu bidan?” “Ya, bukanlah!” “Lantas, apa kerja bu bidan?” “Membantu bayi lahir dengan lancar.” Sama. Fasilitator juga begitu. Fasilitator membantu warga mengeluarkan ide/ pendapat/ cerita-nya dengan lancar dan … Baca Selengkapnya

Terimakasih untuk cerita pengalaman COVID-19

Sesuai teori, pemunculan angka-angka kasus COVID-19 yang sesungguhnya kian membesar menjadi kian tak bermakna. Padahal hari-hari terakhir angkanya tidak kurang dari 7000. Tertinggi di kawasan. Tapi tak lagi jadi magnet perhatian orang. Tak lagi menakutkan. Jangan-jangan tak lagi memotivasi. Orang memang akan lambat laun kehilangan rasa takut pada suatu masalah yang sifatnya kronis. Yang tidak … Baca Selengkapnya

Komunikasi Vaksin: Persuading others to avoid persuasion

Pagi-pagi sejumlah rekan di beragam WAG mem-post informasi berbeda tentang vaksin. Ada artikel berita, jurnal, dan video. Pertanyaannya sama, “Benar ga sih?” Waduh, beberapa minggu terakhir ini serangan hoaks atau misinformasi tentang Vaksin COVID-19 mulai gencar. Saya bertanya-tanya, kemana ini inoculative communication? Sederhananya, seperti judul artikel ini, inoculative communication adalah persuading others to avoid persuasion. … Baca Selengkapnya

Memanfaatkan percayanya orang pada hoaks

“Ayo, kita harus sampaikan informasi yang benar agar orang tidak termakan hoaks lagi!” Sering saya mendengar pernyataan semacam itu. Hoaks dilawan dengan informasi yang benar. Apakah  bisa? Orang punya apa yang disebut Pogue (2017) confirmation bias atay my-side bias. Maksudnya, orang cenderung hanya mau menerima informasi yang mendukung belief atau kepercayaan yang sudah dia pegang. … Baca Selengkapnya

Eksperimen Hidden Suggestion Dengan Odong-Odong

“Ga berani saya nyampeinnya, Mas.” Begitu respon Abang Odong-Odong ketika diminta menyampaikan pesan-pesan tentang Taburia, multivitamin mineral, buat anak sehat dan ceria. Masuk akal. Abang Odong-Odong bukan tenaga kesehatan atau mahasiswa di bidang kesehatan. Kebanyakan juga lulusan SD atau SMP. Pendatang pula. Siapa mereka berani-beraninya menasehati ibu-ibu tentang gizi? Tapi Odong-Odong sangat menjanjikan sebagai kendaraan … Baca Selengkapnya

Takut covid tapi tak pakai masker

https://www.promisesbehavioralhealth.com/

Ada kawan cerita, di suatu daerah orang yang pakai masker diteriaki kafir. Tapi begitu ada warga yang positif, masyarakat jadi parno. Waktu webinar tentang stigma bersama Promkes Kemenkes, sekitar Juli, cerita serupa dibagi seorang narasumber. Dia menemani anaknya, yang berkebutuhan khusus, karantina di Wisma Atlit. Dianya sendiri negatif. Selesai karantina, pulang rumah, yang pertama kali … Baca Selengkapnya

Gaya theatre of mind untuk jelaskan yang abstrak dan kompleks

Orang awam mengandalkan bahasa yang berbeda dengan para ahli. Yang satu mengandalkan bahasa sehari-hari. Satunya lagi terbiasa menggunakan bahasa komunitas khusus, yang butuh latihan bertahun-tahun agar dapat memahaminya. Agar keduanya dapat saling memahami, perlu bahasa yang sama. Di sinilah, para ahli perlu merumuskan kembali bahasanya. Bayangkan bila seorang ahli menjelaskan kerja vaksin kepada seorang ibu: … Baca Selengkapnya

Teknik mengunci komitmen #1 : Dia sendiri yang sampaikan pesan

“Saya sudah menyuruhnya minum obat sampai habis tapi ternyata tidak dilakukan. Komitmennya rendah.” Nakes mengeluh kliennya tidak berkomitmen pada pesan yang dia sampaikan. Sebetulnya hal yang wajar karena tidak mudah meminta orang berkomitmen pada apa yang disampaikan orang lain. Yang lebih mudah adalah berkomitmen atas apa yang dia sampaikan sendiri. Ini adalah langkah awal mengunci … Baca Selengkapnya

Kalibrasi: cara tahu orang menerima atau tidak pesan kita

Saat menyampaikan saran ada baiknya kita juga sambil menge-chek apakah orang bisa menerima pesan kita atau tidak. Bagaimana caranya agar tahu? Atau paling tidak mendapat indikasi, sehingga kita bisa memperbaiki cara berkomunikasi. Apa tanya: “Apakah Abang terima saran saya agar pakai masker? Terima atau tidak?” Bertanya langsung secara verbal memang bisa mendatangkan jawaban eksplisit, ya … Baca Selengkapnya

Pesan itu peluru, mesti pas dan tajam

Ada kawan berbagi strategi komunikasi agar warga nantinya mau divaksin. Dibeberkan detail berbagai media dan saluran komunikasi.“Bagaimana dengan pesan-pesan?” “Pesannya vaksin itu aman, efektif dan halal.” “Iya, tapi bagaimana meyakinkan orang bahwa vaksin itu aman, efektif dan halal?” Tidak ada penjelasan detail dalam dokumen strateginya. Padahal pesan itu seperti peluru. Dan media atau saluran komunikasi … Baca Selengkapnya

Memotivasi orang lelah berkomunikasi (1. Aspek Agama)

“Lelah kami mengingatkan orang-orang [agar pakai masker]. Sekarang, terserahlah! Cape!”Perasaan semacam ini menyebar di kalangan edukator warga. Tenaga kesehatan, relawan, maupun kader. Bisa dipahami, karena makin kemari, makin banyak yang tak peduli. Ini pula yang menjelaskan kasus positif semakin tinggi. Bersama edukator yang merasa lelah, saya suka berdialog. “Sebetulnya, apa imbalan yang Anda harapkan dari … Baca Selengkapnya