Agar pesan orang muda diterima orang lebih tua

Tidak sedikit relawan edukasi jalanan COVID-19 adalah orang muda atau bahkan remaja. Menghadapi orang yang lebih tua, mereka perlu taktik memberi saran agar tidak terdengar sok tahu dan bagi mereka sendiri lebih nyaman.

Salah satu teknik yang bisa dimanfaatkan adalah hidden suggestion (Meyer, 2006). Teknik ini menghindari kesan pemberi pesan sebagai orang yang sok tahu. Apalagi kalau komunikatornya adalah orang yang lebih muda dan tidak dikenal sebelumnya. Orang yang lebih tua bisa berpikir, siapa lu?

Hidden suggestion itu saran tersembunyi. Disampaikan tidak seperti saran, tapi dibungkus dengan:

– Masalah sama yang dihadapi
– Pendapat orang lain
– Sumber lain


Berikut contoh penggunaannya.

Ibu Wid : “Saya sesak kalau pakai masker, dik”

Relawan : “Oh, iya. Ibu Wid betul kok. Saya juga awalnya sesak pakai masker. Lalu diajarin petugas kesehatan, kalau merasa sesak pergi dulu ke tempat yang sepi orang, lalu buka maskernya. Pegang talinya seperti ini. Lalu puas-puasin bernafas. Setelah itu, pasang lagi dan kembali tempat semula. Begitu yang saya diajarin, bu Wid.”

Dalam pengalaman saya pribadi, hidden suggestion lumayan ampuh membawa orang ke alam kontemplasi. Pesan kita jadi dipikirkan lawan bicara.

Jangan berharap kita mendapati langsung orangnya berubah di tempat. Perlu waktu. Tapi begitu berubah (akibat kontribusi faktor lain juga), biasanya berlangsung jangka panjang.

Tinggalkan komentar