Pesan ancaman dan “saya bisa!”

Rekan JHU/CCP berbagi slide tentang konsep yang sering dipakai untuk menyusun pesan risiko kesehatan (Witte, 2001). Ringkasnya, komunikasi risiko akan efektif bila pesannya mempertimbangkan dua komponen yang dirumuskan dengan pas, yaitu 1) ancaman (dari persepsi khalayak) dan 2) kemampuan melakukan tindakan yang dianjurkan (menurut kacamata khalayak sendiri). Kata persepsi khalayak atau menurut kacamata khalayak sendiri … Baca Selengkapnya

Tidak cukup komunikasi via media massa, online atau sosmed (Pelajaran dari Pak Harto untuk komunikasi COVID-19)

Yang pernah ikut kuliah Pak Alwi Dahlan (menteri penerangan terakhir Pak Harto), pasti pernah dengar cerita tentang perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia, di mana yang baru tidak serta merta menggantikan yang lama. Contoh yang diberikan adalah cara undangan resepsi pernikahan. Jaman dulu orang datang menyampaikan undangan dengan bertemu langsung dan menyampaikan secara lisan. Dalam perkembangannya, … Baca Selengkapnya

Menghadapi penolakan emosional

Dapat laporan relawan beberapa kota, sejumlah warga kebosanan bahkan kejengkelan pada edukasi COVID-19. Saat disambangi muncul sinisme bahkan menyuruh pergi. “Apa lagi ini? Sudah capek kami!” Edukasi bisa menyulut emosi dengan beragam alasan. Bisa karena tertekan secara ekonomi, dari awal tidak percaya, atau kebanyakan informasi. Bagi relawan, menghadapi orang emosional bisa jadi malapetaka tapi bisa … Baca Selengkapnya

𝗣𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝘁𝗮𝘁𝗮𝗽 𝗺𝘂𝗸𝗮 𝗹𝗮𝗻𝗴𝘀𝘂𝗻𝗴?

Coba posisikan diri sebagai warga yang tidak pakai masker. Lebih berasa mana, lihat pesan pakai masker di poster, spanduk ATAU ada seseorang yang menegur, “Mpok, maskernya dong.” Lebih berasa mana? Poster boleh dibuat sekreatif mungkin. Boleh warna warni apapun. Kasih foto. Lalu, bandingkan dengan kalau ada seseorang atau bolehlah, seorang anak SD yang tidak dikenal … Baca Selengkapnya

𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗸𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗲𝗿𝗵𝗮𝗻𝗮

Tugas kedua bagi relawan di sesi belajar Komunikasi Perubahan Perilaku adalah menyapa 25 orang yang tidak dikenal di kampung atau tempat umum agar pakai masker. Singkat saja. 5 detik sudah cukup. Kecuali bila ybs ingin mendengar lebih jauh, silakkan dilayani. Mungkin bukan bentuk intervensi yang sexy menurut ukuran banyak pihak. Apa sih yang bisa didapat … Baca Selengkapnya

𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗖𝗢𝗩𝗜𝗗-𝟭𝟵: 𝗧𝗲𝗸𝗻𝗶𝗸 𝗠𝗲𝗻𝘆𝗮𝗽𝗮 𝗦𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁

Menyapa singkat orang tak dikenal mungkin bentuk komunikasi paling mudah bagi relawan untuk mempromosikan perilaku-perilaku pencegahan. Sapa lalu berlalu. Kalau orangnya sewot, tinggal bilang maaf. Kalau angkat parang, kabuuuur. He he he. Becanda. Justru menyapa singkat itu harus dibuat aman, menyenangkan dan bahkan mengakrabkan. Kan komunikasi itu bukan hanya urusan pekerjaan (intrumental, menyampaikan pesan). Tapi … Baca Selengkapnya

𝗣𝗲𝘀𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽

“Mereka sudah saya bilangin, pakai masker yang bener. Tapi tetep aja. Emang bandel!” Menyampaikan perilaku-perilaku pencegahan yang benar pada orang lain mungkin hal yang baik. Tapi belum cukup. Belum cukup karena komunikasi, khususnya komunikasi perubahan perilaku tidak hanya menyampaikan hal yang benar. Kalau hanya menyampaikan hal-hal yang benar, apalagi benar dalam pandangan kita saja, jatuhnya … Baca Selengkapnya

Jurus menangkis serangan dari atas: Diferensiasi

“Untuk apa pakai masker lagi, kan corona sudah selesai, itu kemarin sudah joget-joget tak pakai masker.” Tanggapan warga semacam itu bukan hanya ada di media massa. Sejumlah relawan, meski tidak banyak, melaporkan sikap warga yang demikian. Antisipasi rasanya perlu. Apalagi hari-hari terakhir “serangan dari atas” semakin gencar akibat perhelatan pilkada. Paslon diantar beramai-ramai pendukungnya ke … Baca Selengkapnya

Jangan cuma edukasi warga di acara perhelatan

Seorang relawan cerita, “Minggu lalu saya diminta tetangga jadi panitia jagain protokol kesehatan di acara nikahan. Ternyata susah mengedukasi warga supaya jaga jarak. Sebagian malah datang ga pakai masker.” Dia lalu bertanya, “Bagaimana cara yang efektif mengedukasi warga di acara-acara seperti nikahan?” Lugas saya jawab. “Memang susah. Jangankan kita, orang sekelas pak Ganjar, gubernur saja … Baca Selengkapnya

Ekses tiada hari tanpa razia (masker)

Seorang relawan cerita saat ini tiada hari tanpa razia masker. “Kalau dapat, disuruh push up itu orang tak bermasker.” Dalam satu bincang-bincang radio, seorang wakil walikota juga cerita tiap hari timnya, satpol PP, kejaksaan, kepolisian bahkan TNI bersama-sama keliling kota menyisir orang tidak bermasker. Akibat inpres 6/2020 banyak daerah mulai galak-galaknya menjalankan E pertama dalam … Baca Selengkapnya

Komunikasi dengan orang yang menolak swab

Sesi Belajar Komunikasi Tatap Muka untuk Cegah COVID-19 bersama rekan-rekan Puskesmas di Jakarta Utara dan CISDI lebih banyak membahas kasus-kasus ketimbang teori. Salah satu yang dibahas adalah mengajak anggota keluarga dari orang yang terkonfirmasi COVID-19 untuk tes swab. Khususnya bila mereka merasa sehat-sehat saja. Sejumlah rekan nakes mengalami kesulitan mengajak warga untuk tes swab. Mereka … Baca Selengkapnya

Agar ketakutan tidak sia-sia

Tadi pagi seorang kawan cerita tentang ketakutan sekelompok warga yang berlebihan. Mereka menutup akses jalan tetangga desa karena ada satu RT yang 18 orang warganya terpapar dari klaster pasar ikan. Sehari sebelumnya, kawan-kawan dari daerah lain bercerita bagaimana warga sangat takut dikucilkan atau diusir kalau terkena corona. Janganpun mengedukasi warga tentang corona, hanya sekedar menyebut … Baca Selengkapnya

Jaka sembung bawa golok & sekarang kampanye masker?

Jangan-jangan kampanye masker saat ini jaka sembung bawa golok alias ga nyambung nih, mpok. Kesan ini mulai didapat beberapa bulan lalu ketika sejumlah relawan dan nakes melaporkan “masalah komunikasi” dari orang yang tidak pakai masker seperti “Orang merasa kondisi sudah aman”, “Corona sudah tidak ada”, “Tidak percaya ada corona”, “Corona hanya di kota saja” sampai … Baca Selengkapnya

Bertanya Untuk Mendapat Jawaban Jujur Pasien

Gara-gara pasien tidak jujur menceritakan riyawat perjalanan atau kontak, tenaga-tenaga kesehatan banyak tertular. Berita semacam ini bukan sekali dua kali kita dengar. Awal mulanya, pasien yang tidak jujur. Dalam perspektif komunikasi, jawaban yang disampaikan pasien adalah hasil interaksi dengan tenaga kesehatan. Jadi, pertanyaan yang dilemparkan tenaga kesehatan dan cara-cara bertanya ikut menentukan jawaban dari pasien. … Baca Selengkapnya