Baru sesi pengantar, seorang peserta mengacungkan tangan, “Mas, sebetulnya untuk apa kita belajar komunikasi tatap muka macam begini? Kayanya mas belum paham masalahnya nih. Jangankan berkomunikasi, baru saja kami menginjakkan kaki di di desa, ibu-ibu sudah lari lihat kami. Masuk rumah. Tutup pintu. Mau komunikasi tatap muka bagaimana?” Sejenak tertegun lalu saya langsung sambut. “Wah, …
Komunikasi kala “ada maunya” saja
