Lompat ke konten (Tekan Enter)

Selamat datang di lapangankecil.org

ruang belajar teknik komunikasi

  • Tentang kami
  • Hubungi
  • Layanan

“Membanting” orang dengan bilang: Bagus, tapi….

oleh Risang Rimbatmajadiperbarui pada 7 November 20207 November 2020

Seringkah Anda memberi feedback pada rekan atau tim Anda dengan rumusan: bagus, tapi…?

“Produknya punya durability yang bagus, tapi…kurang menjual.”

“Presentasinya sudah bagus, tapi tampaknya tidak sesuai dengan harapan klien.”

“Idenya kreatif, tapi tidak efisien.”

Mengangkat aspek-aspek positif dulu, lalu diakhiri dengan menyebut kekurangan.

Jika tujuannya adalah untuk memperbaiki performa rekan kita, maka rumusan bagus, tapi…acap kali kontraproduktif.

Yang menyampaikan feedback mungkin tidak bermaksud buruk, mungkin hanya karena kebiasaan, tapi rumusan semacam itu dapat membuat si penerima merasa tidak nyaman, bahkan tak jarang, sakit hati. Kata orang, diangkat tinggi, lalu (dari ketinggian) dijatuhkan. Duh, sakitnya tuh di sini….

Salah satu alasan orang menggunakan rumusan bagus, tapi…adalah karena dia ingin menyampaikan feedback secara komplit. Ada gambaran tentang kekuatan sekaligus kekurangannya. Kalau memang demikian, ada baiknya rumusannya diperbaiki menjadi sebagai berikut.

1. Hilangkan kata hubung tapi. Sampaikan kelebihan dan kekurangan secara setara.

“Ada dua hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, saya menilai idenya kreatif. Setahu saya, belum ada perusahaan yang membuat produk semacam itu. Kedua, yang perlu diperbaiki adalah aspek efisiensi, sehingga feasible untuk diproduksi.”

2. Kalau pun ingin menggunakan kata tapi, baiknya rumusannya dibalik, yang kurang adalah…tapi, ….sudah bagus.

“Sejauh ini saya amati produk kita kurang menjual, tapi saya mendapat info dari pelanggan, durability-nya jauh lebih bagus dibandingkan kompetitor kita.”

Isinya tidak berubah. Poin-poinnya sama saja. Hanya masalah pengemasan. Dan yang terpenting, penerima lebih terbuka untuk menerima feedback kita.

Komunikasi di kantor Teknik Fasilitasi Kelompok
0

Risang Rimbatmaja

Fasilitator & praktisi komunikasi perubahan perilaku. Geluti dunia komunikasi sejak SMA, jadi reporter lalu dewan redaksi majalah sekolah. Sehabis itu, kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi kemudian Sosiologi FISIP UI Depok. Belajar banyak dari warga, teman, dan senior fasilitator. Sampai sekarang. Pernah mencicipi kerja di sejumlah negara yang mengesankan: Republic of Kiribati, Fiji, Tanzania, Tonga, Samoa, Sudan, Timor Leste, dan Irlandia.

risangrimbatmaja@gmail.com | fb. risang.rimbatmaja | WA 081219439738

Navigasi Artikel

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Artikel baru

  • Kekuatan komunikasi lemah lembut 19 Januari 2021
  • Siapa bilang ga boleh edukasi dengan marah-marah? 5 Januari 2021
  • Fasilitator itu bu bidan 4 Januari 2021

Kalender

November 2020
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Okt   Des »

Kategori

  • Buka pagar (6)
  • Edutainment (3)
  • Komunikasi di kantor (7)
  • Komunikasi Kesehatan (2)
  • Komunikasi Lawan COVID-19 (40)
  • Komunikasi layanan kesehatan (2)
  • Komunikasi relawan (18)
  • Kunci komitmen (1)
  • Mendengarkan (9)
  • Nonverbal (1)
  • Sikap mental (3)
  • Strategi Komunikasi (15)
  • Teknik Fasilitasi Kelompok (8)
  • Theatre of Mind (2)

Arsip

  • Januari 2021 (3)
  • Desember 2020 (10)
  • November 2020 (17)
  • Oktober 2020 (41)
  • Mei 2020 (1)

Data Pengunjung

Mari-mari, tinggalkan komentar!

  • Khairunnas hilmi pada Kekuatan komunikasi lemah lembut
  • Khairunnas hilmi pada Eksperimen Hidden Suggestion Dengan Odong-Odong
  • Khairunnas hilmi pada Takut covid tapi tak pakai masker
  • Risang Rimbatmaja pada Memanfaatkan percayanya orang pada hoaks
  • Khairunnas hilmi pada Memanfaatkan percayanya orang pada hoaks
  • ANANDA pada Pelatihan Interpersonal Communication for Behavior Change
  • Risang Rimbatmaja pada Pelatihan Interpersonal Communication for Behavior Change
  • Gabriella Titania pada Pelatihan Interpersonal Communication for Behavior Change
  • Risang Rimbatmaja pada Pesan komunikasi itu seperti apa ya?
  • indra pada Pesan komunikasi itu seperti apa ya?

Kegiatan Lapangan Kecil

28-29 Desember 2020
Pelathan Strategi Komunikasi TB Berkesinambungan (PR TB Aisyiyah)

23 Desember 2020
Webinar Pesan dan Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19 (IAI – Ikatan Apoteker Indonesia)

19 Desember 2020
Workshop Komunikasi Risiko Vaksinasi COVID-19 (Komite Akreditasi FKTP – Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama)

14 Desember 2020
Narasumber reviu Panduan bagi Kader untuk Menanggulangi Stunting (Dit Gizi – Kemenkes)

8 – 10 Desember 2020
Pelatihan Komunikasi dalam SS PMBA Aceh Jaya (UNICEF Aceh)

Senin, 7 Desember 2020
Pelatihan IPC Perubahan Perilaku bagi Kader di Langsa, Aceh (UNICEF Aceh)

24 November – 4 Desember 2020
Webinar Persiapan Vaksinasi COVID 19 (9 Angkatan) (Dikklat PPSDM Kemenkes RI)

Sabtu, 14 November 2020
Pelatihan IPC Imunisasi Jayapura (UNICEF Papua)

Senin, 9 November 2020
Pelatihan Komunikasi untuk Nakes di Palembang (IDI Palembang)

Kamis, 5 November 2020
Pelatihan Komunikasi Tim Nakes Jakarta (CISDI)

Disarankan untuk Anda...

Agar feedback memperbaiki bukan menyulut pertengkaran

oleh Risang Rimbatmaja
Disarankan untuk Anda...

Fasilitator itu bu bidan

oleh Risang Rimbatmaja
Disarankan untuk Anda...

Mengatasi bad mood peserta meeting

oleh Risang Rimbatmaja

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta2021 Selamat datang di lapangankecil.org. Hak Cipta Dilindungi.The Ultralight | Dikembangkan Oleh Rara Theme.Ditenagai oleh WordPress.