Lompat ke konten (Tekan Enter)

Selamat datang di lapangankecil.org

ruang belajar teknik komunikasi

  • Tentang kami
  • Hubungi
  • Layanan

Agar para givers tidak kabur

oleh Risang Rimbatmajadiperbarui pada 7 November 20207 November 2020

Kita semua menginginkan rekan kerja yang ringan tangan. Yang mudah membantu saat ada kesulitan atau beban perkerjaan yang terlalu besar untuk ditangani sendiri.  Tapi, tahukah Anda bahwa bila tidak diperlakukan dengan benar, rekan yang ringan tangan itu bisa kehabisan tenaga, mutung bahkan cabut dari pekerjaannya?

Tidak sekali dua kali saya mendengar cerita si A atau si B resign dari pekerjaannya. Padahal, menurut rekan sejawatnya, orangnya baik. Very helpful. Tidak segan membantu rekannya yang lain. Al hasil, kepergiannya pun disayangkan banyak pihak.

Para givers adalah orang-orang yang suka membantu orang lain. Bukan hanya di kantor, tapi juga di kehidupan keseharian. Bukan hanya mau membantu, tapi siap membantu, dalam pengertian, mereka memang sudah mengantisipasi, menyiapkan diri, sebelum orang meminta pertolongannya.

Organisasi membutuhkan para givers, karena banyak hal. Selain urusan kinerja, kehadiran para givers membuat orang nyaman bekerja. Kalau organisasi hanya berisi para takers atau orang yang selalu mengambil manfaat dari orang lain, maka suasana kerja akan selalu diwarnai kecurigaan dan tidak jarang kompetisi terjadi untuk saling menjatuhkan.

Masalahnya, para givers kerap dieksploitasi. Mentang-mentang ringan tangan, lalu diminta tolong melakukan ini itu di luar job description-nya. Akibatnya, tenaga dan pikiran terkuras habis. Karena, selain mengerjakan pekerjaannya sendiri, mereka juga disibukkan membantu rekan lainnya. Karena itu, sejumlah organisasi berusaha menjaga para givers dengan mengingatkan mereka pada target-target kerja dan memagari mereka dari permintaan tolong rekan-rekan kerja lainnya.

Tapi, sejumlah pembelajaran mengatakan bahwa yang membuat para givers kecewa dan pergi tidak berhubungan dengan besarnya beban pekerjaan yang diterima. Justru, mereka memiliki simpanan energi yang besar. Tak jarang kita menemukan orang yang semakin sering dimintai tolong, semakin besar energinya.

Yang membuat para givers kecewa ternyata kurangnya feedback yang membuat mereka senang. Mereka tidak bicara uang atau jabatan. Jadi, ini bertolak belakang dengan para takers, yang selalu menginginkan kompensasi peningkatan karir atas prestasinya. Para givers ingin melihat kita gembira, bahagia dan bersyukur atas pertolongan mereka. Mereka ingin dapat merasakan “makna” dari bantuan mereka.

Berterimakasih adalah satu hal kecil. Tapi, lebih penting lagi, para givers ingin melihat dan bahkan merasakan pertolongan mereka berdampak pada Anda, hubungan Anda dengannya, dan akhirnya pada performa organisasi. Apresiasi dan tunjukkan itu, maka hati mereka senang dan energi mereka pun akan berlipat ganda.   

Komunikasi di kantor
0

Risang Rimbatmaja

Fasilitator & praktisi komunikasi perubahan perilaku. Geluti dunia komunikasi sejak SMA, jadi reporter lalu dewan redaksi majalah sekolah. Sehabis itu, kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi kemudian Sosiologi FISIP UI Depok. Belajar banyak dari warga, teman, dan senior fasilitator. Sampai sekarang. Pernah mencicipi kerja di sejumlah negara yang mengesankan: Republic of Kiribati, Fiji, Tanzania, Tonga, Samoa, Sudan, Timor Leste, dan Irlandia.

risangrimbatmaja@gmail.com | fb. risang.rimbatmaja | WA 081219439738

Navigasi Artikel

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Artikel baru

  • Kekuatan komunikasi lemah lembut 19 Januari 2021
  • Siapa bilang ga boleh edukasi dengan marah-marah? 5 Januari 2021
  • Fasilitator itu bu bidan 4 Januari 2021

Kalender

November 2020
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Okt   Des »

Kategori

  • Buka pagar (6)
  • Edutainment (3)
  • Komunikasi di kantor (7)
  • Komunikasi Kesehatan (2)
  • Komunikasi Lawan COVID-19 (40)
  • Komunikasi layanan kesehatan (2)
  • Komunikasi relawan (18)
  • Kunci komitmen (1)
  • Mendengarkan (9)
  • Nonverbal (1)
  • Sikap mental (3)
  • Strategi Komunikasi (15)
  • Teknik Fasilitasi Kelompok (8)
  • Theatre of Mind (2)

Arsip

  • Januari 2021 (3)
  • Desember 2020 (10)
  • November 2020 (17)
  • Oktober 2020 (41)
  • Mei 2020 (1)

Data Pengunjung

Mari-mari, tinggalkan komentar!

  • Khairunnas hilmi pada Kekuatan komunikasi lemah lembut
  • Khairunnas hilmi pada Eksperimen Hidden Suggestion Dengan Odong-Odong
  • Khairunnas hilmi pada Takut covid tapi tak pakai masker
  • Risang Rimbatmaja pada Memanfaatkan percayanya orang pada hoaks
  • Khairunnas hilmi pada Memanfaatkan percayanya orang pada hoaks
  • ANANDA pada Pelatihan Interpersonal Communication for Behavior Change
  • Risang Rimbatmaja pada Pelatihan Interpersonal Communication for Behavior Change
  • Gabriella Titania pada Pelatihan Interpersonal Communication for Behavior Change
  • Risang Rimbatmaja pada Pesan komunikasi itu seperti apa ya?
  • indra pada Pesan komunikasi itu seperti apa ya?

Kegiatan Lapangan Kecil

28-29 Desember 2020
Pelathan Strategi Komunikasi TB Berkesinambungan (PR TB Aisyiyah)

23 Desember 2020
Webinar Pesan dan Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19 (IAI – Ikatan Apoteker Indonesia)

19 Desember 2020
Workshop Komunikasi Risiko Vaksinasi COVID-19 (Komite Akreditasi FKTP – Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama)

14 Desember 2020
Narasumber reviu Panduan bagi Kader untuk Menanggulangi Stunting (Dit Gizi – Kemenkes)

8 – 10 Desember 2020
Pelatihan Komunikasi dalam SS PMBA Aceh Jaya (UNICEF Aceh)

Senin, 7 Desember 2020
Pelatihan IPC Perubahan Perilaku bagi Kader di Langsa, Aceh (UNICEF Aceh)

24 November – 4 Desember 2020
Webinar Persiapan Vaksinasi COVID 19 (9 Angkatan) (Dikklat PPSDM Kemenkes RI)

Sabtu, 14 November 2020
Pelatihan IPC Imunisasi Jayapura (UNICEF Papua)

Senin, 9 November 2020
Pelatihan Komunikasi untuk Nakes di Palembang (IDI Palembang)

Kamis, 5 November 2020
Pelatihan Komunikasi Tim Nakes Jakarta (CISDI)

Disarankan untuk Anda...

Mau dapat ide bagus dari tim? Tahan penilaian

oleh Risang Rimbatmaja
Disarankan untuk Anda...

Hati-hati dengan killer phrases

oleh Risang Rimbatmaja
Disarankan untuk Anda...

“Membanting” orang dengan bilang: Bagus, tapi….

oleh Risang Rimbatmaja

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta2021 Selamat datang di lapangankecil.org. Hak Cipta Dilindungi.The Ultralight | Dikembangkan Oleh Rara Theme.Ditenagai oleh WordPress.